Ø Ruang lingkup koperasi
·
Pengertian koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang
dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi
melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.
·
Konsep koperasi barat
Konsep
Koperasi Barat adalah organisasi swasta, yang
dibentuk sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan,
dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan
keuntungan timbal balik anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Persamaan
kepentingan tersebut berasal dari perorangan atau kelompok. Kepentingan bersama
suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat diarahkan untuk membentuk atau
masuk menjadi anggota koperasi.
·
Konsep
koperasi sosialis
Konsep koperasi sosialis
adalah sebuah konsep koperasi yang direncanakan serta dikendalikan oleh
pemerintah yang dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi dan untuk
menunjang perencanaan nasional. Untuk tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis
koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merukapan subsistem dari sistem
sosialisme.
·
Konsep koperasi negara berkembang
Meski konsep
koperasi negara berkembang merupakan gabungan dari 2 konsep diatas tapi konsep
kopersi ini berkembang dengan memiliki ciri tersendiri yaitu lebih mendominasi
campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya. Dengan ciri
tersebut memang membuat konsep ini lebih terlihat mirip dengan konsep koperasi
sosialis, tapi memiliki perbedaan yang terletak pada tujuan konsep koperasi
sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan kolektif,
sedangkan koperasi di Negara berkembang seperti di Indonesia, tujuanya adalah
meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
Ø Latar belakang timbulnya
aliran koperasi
·
Keterkaitan ideologi,sistem perekonomian dan aliran koperasi
Keterkaitan Ideologi, Sisterm
Perekomonian, dan Aliran Koperasi Ideologi adalah kumpulan konsep bersistem
yang dijadikan tujuan atas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan
untuk kelangsungan hidup cara berpikir seseorang atau suatu golongan paham,
teori, dan tujuan yang terpadu merupakan satu program sosial politik.
·
Aliran koperasi
Di dalam
suatu koperasi terdapat berbagai macam aliran koperasi. Aliran koperasi
tersebut terbagi menjadi 3 macam yaitu: aliran yardstick, aliran sosialis,
aliran persemakmuran (Commonwealth). Berikut adalah merupakan perbedaan metode
aliran koperasi:
1.
Aliran
Yardstick
Kegiatan
koperasi tidak diikuti oleh campur tangan pemerintah
Dijumpai
pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian
Liberal
Dinegara-negara
barat dimana industri berkembang dengan pesat seperti di AS, Perancis, Swedia,
Denmark, Jerman, Belanda dll pengaruh
aliran ini sangat kuat
Koperasi
dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi
2.
Aliran
Sosialis
Untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat dan menyatukan rakyat, organisasi koperasi
dipandang sebagai salah satu cara yang sangat efektif
Di
negara-negara Eropa Timur dan Rusia banyak dijumpai pengaruhnya aliran ini
3.
Aliran
Persemakmuran (Commonwealth)
Koperasi
sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam
struktur perekonomian masyarakat
Koperasi
sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat
Hubungan
pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana
pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi
tercipta dengan baik.
Ø Sejarah perkembangan koperasi
·
Sejarah lahirnya koperasi
Koperasi
modern berkembang pertama kali lahir pada tahun 1844 di Inggris tepatnya di
kota Rochdale. Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan
barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Perkembangan koperasi di
Rochdale sangatmemengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di
luar Inggris. Jumlah koperasi di Inggri sudah mencapai 100 unit pada tahun
1852. Lalu dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative
Whole Sale Society (CWS) pada tahun 1862. Pada tahun 1945, CWS berhasil
mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja.
Pada tahun
1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi,
perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha
di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative
News. The Women’s Coorporative Guild yang dibentuk pada tahun 1883, besar
pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan koperasi, disamping memperjuangkan
hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara, dan sebagai
konsumen. Beberapa tahun kemudian, koperasi memulai kegiatan di bidang pendidikan
dengan menyediakan tempat membaca surat kabar dan perpustakaan. Kemudian Women
Skill Guild Youth Organization membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union.
Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative Collage di Manchaster yang merupakan
lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama.
Revolusi
perancislah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor seperti Charles Fourier
dan Louis Blanc. Charles Fourier (1772-1837) menyusun suatu gagasan untuk
memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri
dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Lois Blanc (1811-1880) dalam bukunya
Organization Labour menyusun gagasannya lebih konkrit, dengan mengatakan bahwa
persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral,
kejahatan, krisis industri, dan pertentangan nasional. Pada tahun 1884, kaum
buruh di Perancis menuntut pemerintah untuk melaksanakan gagasan Lois Blanc
untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut. Koperasi juga
berkembang di Jerman yang dipelopori Ferdinan Lasalle, Friedrich W. Raiffesen
(1818-1888), dan Herman Schulze (1803-1883) di Denmark dan sebagainya. Para
pelopor koperasi sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance
(ICA-Persekutuan Koperasi Internasional) dalam Kongres Koperasi Internasional
yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi
telah menjadi suatu gerakan internasional.
·
Sejarah perkembangan koperasi di indonesia
Sejarah perkembangan koperasi
Indonesia secara garis besar dapat dibagi dalam “ dua masa ”, yaitu masa
penjajahan dan masa kemerdekaan.
a.
Masa
Penjajahan
Pada tahun
1986 tokoh R. A. Wiriaatmadja yang pertama kali menginisiatifkan gerakan
lahirnya gerakan koperasi Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Beliau sangat
berjasa menolong para pegawai, pedagang kecil dan petani dari hisapan lintah
darat melalui koperasi. Kemudian dia mendirikan Hulp-enSpaar Bank yang dibantu
oleh E. Sieberg, Asisten Residen Purwokerto. Dan didukungan juga oleh Wolf van
Westerrode, pengganti Sieberg, yang kemudian mendirikan koperasi kredit sistem
Raiffeisen bersama. Dengan adanya Boedi Oetomo gerakan koperasi semakin luas.
Tahun 1908 mencoba memajukan koperasi rumah tangga ( koperasi konsumsi ).
Serikat Islam pada tahun 1913 membantu memajukan koperasi dengan bantuan modal
dan mendirikan Toko Koperasi.
b.
Masa
Kemerdekaan
Pada tahun
1946, berdasarkan hasil pendaftaran secara sukarela yang dilakukan Jawatan
Koperasi terdapat sebanyak 2.500 buah koperasi. Koperasi pada saat itu dapat
berkembang secara pesat. terjadi titik kehancuran koperasi Indonesia menjelang
pemberontakan G30S / PKI karena berubah-ubahnya sistem pemerintahan.
Pembangunan baru dapat dilaksanakan setelah pemerintah berhasil menumpas
pemberontakan G30S / PKI. Pemerintah bertekad untuk melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Namun keadaannya seperti itu, pemerintah
pada tahun 1947 berhasil melangsungkan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya, Jawa
Barat. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain
:
1.
mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2.
menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3.
menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputiuasab Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai berikut :
1. Membentuk
Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) sebagai pengganti SOKRI
2.
Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3.
Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera
akan dibuat undang-undang koperasi yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar