Minggu, 09 Juni 2013

Tulisan 15 softskill kewarganegaraan


Studi Tentang Organisasi
Pengertian
            Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri.

Sejarah
            Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
            Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi memengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.


Alat untuk mencapai tujuan organisasi  :
            Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul dan bekerjasama secara rasional , sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya seperti uang, material, mesin, metode, lingkungan.
                                     
Model Perilaku Organisasi
            Stephen P. Robbins mengembangkan model 3 level dalam mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga tingkatan analisis yaitu:
  1. Tingkatan Individu: karakteristik bawaan individu dalam organisasi.
  2. Tingkatan Kelompok: dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor determinannya
  3. Tingkatan Organisasi: faktor-faktor organizational yang mempengaruhi perilaku.

PENDEKATAN STUDI PERILAKU ORGANISASI
            Perdekatan yang menandai perkembangan awal dari studi perilaku yang merupakan pendekatan perspektif teoritis-makro, yakni :
a. Pendekatan tradisional
            Tokoh-tokoh dalam pendekatan tradisional seperti W. Taylor dan Max Weber. Pendekatan tradisional memberikan kontribusi dalam studi manajemen antara lain :
·         Telah mengenalkan teori-teori rasional yang sebelumnya belum ada,
·         Memusatkan perhatian pada peningkatan produktifitas dan kualitas
·         Menyediakan mekanisme administratif yang sesuai bagi organisasi
·         Penerapan pembagian kerja
·         Meletakkan landasan mengenai efisiensi metode kerja dan organisasi
·         Mengembangkan prinsip-prinsip yang umum dalam manajemen.
Pendekatan ini kemudian banyak ditinggalkan karena hanya menekankan aturan-aturan formal, spesialisasi, pembagian tanggung jawab yang jelas dengan member perhatian relatif kecil terhadap arti penting personal dan kebutuhan sosial dari individu-individu yang berada dalam organisasi.
b. Pendekatan hub.kerja kemanusiaan (human relation approach)
            Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini seperti Elton Mayo. Pendekatan hubungan kerja kemanusiaan memberikan beberapa sumbangan pemikiran dan hipotesisi baru, antara lain:
·         Secara eksplisit pertama kali mengenalkan peranan dan pentingnya hubungan interpersonal dalam perilaku kelompok
·         Secara kritis menguji kembali hubungan antara gaji dan motifasi
·         Mempertanyakan anggapan bahwa masyarakat merupakan kelompok individu yang berusaha untuk memaksimalkan pemenuhan kepentingan personalnya
·         Menunjukkan bagaimana sistem teknis dan sistem sosial saling berhubungan
·         Menunjukkan hubungan antara kepuasan kerja dan produktifitas.
Kelemahan pendekatan ini adalah :
·         Mengesampingkan pengaruh struktur organisasi terhadap perilaku individu
·         Memandang organisasi sebagai sistem tertutup dan mengabaikan kekuatan lingkungan politik, ekonomi, dan lingkungan yang lain
·         Tidak menjelaskan pengaruh kesatuan kerja terhadap sikap dan perilaku individu
·         Meremehkan motifasi keinginan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan dan kesadaran sendiri berkaitan dengan segala  sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan
·         Memusatkan perhatian pada pengaruh kelompok kecil namun mengabaikan pengaruh struktur sosial yang lebih luas.

c. Pendekatan perilaku organisasi (organizational behavior approach)
            Tokoh-tokoh dalam pendekatan ini adalah Thoha dan Gibson. Thoha menyatakan bahwa perilaku organisasi adalah secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan pengendalian terhadap tingkah laku orang-orang dalam organisasi dan bagaimana sperilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan menurut Gibson pendekatan perilaku organisasi adalah :
Ø  Way of thinking: Tingkat analisis pada level individu, kelompok, dan organisasi
Ø  Interdisciplinary field: Memanfaatkan berbagai disiplin, model, teori, dan metode dari disiplin yang ada.
Ø  Humanistic orientation: Manusia dan segala sikap, perilaku, persepsi, kapasitas, perasaan, dan tujuan merupakan nilai utama.
Ø  Performance oriented: Selalu mengarah pada performance.
Ø  External environment: Lingkungan eksternal mempunyai pengaruh terhadap perilaku organisasi.
Ø  Metode ilmiah (scientific method)
Ø  Application orientation: Memusatkan perhatian pada untuk menjadwal berbagai permasalahan yang muncul dalam konteks manajemen organisasi.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_organisasi
http://nugi45.blog.com/tulisan-bebas/bab-1-merangkum-perilaku-organisasi/
http://perilakuorganisasi.com/perilaku-organisasi-po.html




Tidak ada komentar:

Posting Komentar